Ruang angkasa adalah bidang yang selalu memikat dan hampir semua orang pernah bercita-cita menjadi astronaut saat kecil. Dan siapa yang tidak rela berkorban banyak demi peluang mengintip ruang yang misterius ini? Bahkan mengenakan pakaian astronaut saja sudah terdengar seru. Banyak miliarder yang juga tertarik pada ruang angkasa dan mendirikan perusahaan kedirgantaraan dan mewujudkan impian menguasai planet asing. Bagi trader, ini artinya saham kedirgantaraan berpotensi besar.
Industri kedirgantaraan swasta berkembang dengan pesat dan berita tentang pencapaian dan perkembangan perusahaan kedirgantaraan bermunculan setiap hari. Mari kita lihat peristiwa terbaru dalam industri kedirgantaraan dan menjelajahi peluang yang ada bagi trader dan investor individu.
SpaceX milik Elon Musk menghadirkan roket tertinggi di seluruh dunia
Awal Agustus benar-benar mendebarkan bagi Elon Musk: perusahaan pesawat ruang angkasa komersial miliknya, SpaceX, yang sangat dibanggakannya, berhasil menuntaskan tugas berat. Perusahaan ini memasang pesawat ruang angkasa Starship di atas roket Super Heavy miliknya. Seluruh konstruksinya setinggi 120 meter, membuatnya menjadi roket tertinggi di seluruh dunia. Sang miliarder sangat bangga atas pencapaian dan mengungkapkan kegembiraannya di Twitter, tempat ia biasanya sangat aktif.
Musk menyebutkan bahwa ukuran dan kemampuan roket luar angkasa ini untuk kembali bahkan dari luar angkasa yang dalam akan memungkinkan misi ilmiah yang benar-benar baru. Memang, Starship dapat menjadi langkah selanjutnya ke arah eksplorasi ruang angkasa. Proyek dan ambisi yang berani seperti itulah yang membuat SpaceX menjadi kandidat menarik bagi investor, tetapi, karena perusahaan ini masih berstatus swasta, investor individu belum bisa menjadi salah satu pemegang sahamnya. Namun, Musk baru-baru ini menyampaikan lewat Twitter bahwa hal ini akan segera berubah, atau, setidaknya sedikit berubah.
Salah satu pengembangan SpaceX, Starlink, gugusan satelit internet yang dibuat untuk menghadirkan layanan internet berkecepatan tinggi berbasis ruang angkasa, mungkin akan menjadi saham yang diperdagangkan secara publik, seperti yang disampaikan Elon Musk lewat akun Twitter miliknya. Starlink adalah bagian penting dari SpaceX dan kemungkinan IPO akan tergantung pada pendapatan perusahaan.
Meski saat ini berinvestasi langsung dalam saham kedirgantaraan SpaceX tidaklah mungkin, trader dan investor harus ingat bahwa pencapaian penting dan tweet Musk mungkin masih akan memengaruhi perusahaan publiknya, Tesla (TSLA). Sang miliarder menyampaikan bahwa pemegang saham Tesla mungkin mendapat prioritas alokasi saham dari IPO Starlink.
Jeff Bezos melakukan perjalanan singkat ke ruang angkasa
Sementara Elon Musk belum melakukan perjalanan ruang angkasa, Bezos tidak membuang waktu. Bulan Juli lalu, ia melakukan perjalanan singkat ke ruang angkasa yang hanya berlangsung selama 10 menit 10 detik. Sang miliarder tidak sendiri: ditemani saudaranya, pionir penerbangan wanita berusia 82 tahun, Wally Funk, dan seorang siswa berusia 18 tahun, Bezos melakukan penerbangan manusia pertama dengan roket New Shephard milik Blue Origin.
Saat yang tepat untuk memantau berita tentang Blue Origin. Namun, Bezos sepertinya tidak tertarik untuk membuat perusahaannya menjadi publik — ia sudah mendapatkan lebih dari cukup dari pendapatan Amazon (AMZN) dan ia tidak memerlukan pendanaan luar untuk perusahaan perjalanan ruang angkasanya. Setidaknya, belum.
Saham kedirgantaraan yang layak dipantau
Perlombaan ruang angkasa antar-miliarder semakin menarik dan mungkin akan mendongkrak industri ini, menjadikan impian manusia menguasai planet asing menjadi mungkin dalam waktu dekat. Artinya, mungkin layak untuk mulai berpikir tentang trading saham kedirgantaraan sekarang. Perusahaan mana yang telah tersedia bagi investor retail?
Boeing Company (BA)
Pada bulan Juli, perusahaan kedirgantaraan yang memproduksi pesawat, roket, dan satelit ini, melaporkan keuntungan pertama sejak 2019. Kuartal lalu, pendapatan raksasa ini melonjak menjadi $17 miliar, meskipun kinerjanya di tahun 2021 sejauh ini masih rendah.
Kekuatan:
- Nama yang besar dan terkenal akan membantu menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang telah ada
- Mengungguli konsensus EPS dan ekspektasi pendapatan di kuartal kedua 2021
- Terus berupaya mengembangkan pesawat baru untuk militer dan komersial
Kelemahan:
- Tidak ada pembayaran dividen menjadikan saham ini mungkin tidak terlalu menarik bagi beberapa investor
- Saat ini sahamnya memiliki kinerja rendah di indeks S&P 500
- Pesawat 737 MAX yang baru-baru ini dipasarkan telah dilarang terbang karena jumlah kecelakaan yang tinggi dibanding model pesawat lainnya. Hal ini mengganggu reputasi keselamatan perusahaan dan menyebabkan pengeluaran tambahan
Analisis teknis menggunakan EMA 100 dan EMA 14 menunjukkan saham mereka saat ini mengalami tren turun yang mungkin menjadi peluang mendapatkan keuntungan dari penjualan. Namun, bukan tidak mungkin Boeing akan mengakhiri tren turun ini dan kembali naik.
Lockheed Martin Corporation (LMT)
Perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan global ini terdaftar sebagai kontraktor pemerintah A.S. terbesar, yang artinya setengah dari penjualan tahunannya adalah ke Departemen Pertahanan A.S. Perusahaan ini juga menjadi kontraktor Departemen Energi A.S. dan NASA.
Kekuatan:
- Hasil dividen tinggi sebesar 2,81%, yang lebih tinggi dari hasil dividen S&P 500 sebesar 1,31%
- Kontraktor terbesar A.S. dengan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun
- Keberadaan yang kuat di Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut A.S. yang kuat menyiratkan arus masuk dan pesanan lanjutan yang stabil
Kelemahan:
- Karena perusahaan ini sangat bergantung pada pemerintah A.S., pemangkasan anggaran besar akan mendatangkan dampak negatif pada kinerja perusahaan dan pada akhirnya harga saham
- Meski mengungguli perkiraan pendapatan pada hasil Q2 2021, perusahaan ini melewatkan perkiraan konsensus EPS
Dari sudut pandang analisis teknis, saat ini saham LMT sedang dalam tren turun dengan kemungkinan segera terjadi pembalikan.
Airbus SE (AIR)
Kompetitor Boeing, Airbus sejauh ini mengungguli pasar pada tahun 2021. Pesawat penumpang milik mereka adalah salah satu yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, meskipun perusahaan ini juga memproduksi pesawat tempur militer.
Kekuatan:
- Nama besar yang telah dikenal di seluruh dunia
- Portofolio perusahaan ini termasuk pesawat terkemuka di seluruh dunia seperti A380, A400M, atau Eurofighter Typhoon, yang membantu mendorong kinerja keuangan perusahaan
- Airbus dikenal karena keandalan, khususnya setelah insiden Boeing
- Sahamnya mengalami tren naik yang kuat, meraih hampir 25% pada tahun 2021
Kelemahan:
- Perusahaan ini tidak membayarkan dividen yang mungkin menjadikannya pilihan yang kurang menarik bagi beberapa investor
- Karena perusahaan menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari pasar internasional, nilai tukar dan volatilitas mata uang mungkin berdampak pada kinerja keuangan perusahaan secara signifikan
- Kompetisi yang tinggi di industri kedirgantaraan berarti perusahaan harus terus berinvestasi dalam inovasi dan kemajuan teknologi untuk dapat mengikuti perkembangan
Analisis teknis menunjukkan bahwa Airbus mengalami tren naik yang kuat, dengan pullback pendek pada grafik 12 jam. Kinerja mengagumkan dari sahamnya menjadikannya kandidat “Beli” yang menarik, tetapi, pullback mungkin masih menyisakan ruang untuk peluang penjualan.
Saham kedirgantaraan yang manakah yang akan Anda pilih untuk beli dan jual serta mengapa? Sampaikan pendapat Anda di komentar!
