Ada banyak instrumen yang dapat digunakan trader untuk meningkatkan kinerja trading mereka. Stop-Loss dan Take-Profit adalah beberapa perintah yang paling sederhana dan paling efektif. Keduanya memberikan peluang memaksimalkan keuntungan dan membatasi potensi kerugian, membawa Anda lebih dekat ke target finansial Anda. Lanjutkan membaca untuk mempelajari cara menggunakan perintah stop-loss dan take-profit untuk meningkatkan hasil trading Anda.

Apa yang Dimaksud dengan Stop-Loss dalam Trading?

Stop-loss adalah perintah yang akan otomatis menutup posisi jika harga turun ke level tertentu. Ini dapat membantu trader mengurangi kerugian jika transaksi tidak sesuai dengan harapan. Bagi banyak trader, sulit untuk selalu memantau transaksi mereka. Dengan mengatur perintah stop-loss, mereka dapat melindungi modal dan memastikan bahwa transaksi yang mengalami kerugian otomatis ditutup saat mereka tidak memantau transaksi.

Bagaimana Cara Mengatur Perintah Stop-Loss?

Trader biasanya dapat menerapkan alat ini langsung dari ruang trading. Untuk mengaturnya, Anda dapat menentukan jumlah uang yang siap Anda tempatkan dalam risiko pada trading ini. Dengan demikian, stop-loss akan bekerja saat kerugian pada posisi tersebut mencapai jumlah yang telah ditetapkan. Atau Anda dapat menetapkan selisih antara harga pembukaan dan penutupan dalam pip (pergerakan harga unit keseluruhan terkecil). Nilai pip dapat bervariasi, jadi pastikan Anda memeriksanya sebelum menerapkan perintah. 

Lihat contoh trading di platform IQ Option berikut. Perintah stop-loss ditetapkan pada 10 pip. Ini setara dengan sekitar $76 untuk aset ini (persentase investasi awal yang dihitung oleh platform). Atau sebaliknya – trader dapat menentukan jumlah uang terentu, kemudian nilai pip akan dihitung secara otomatis. Dengan kedua cara tersebut, trading akan otomatis ditutup jika kerugian Anda pada posisi ini telah mencapai level tersebut.

Stop-Loss
Kondisi perintah Stop-Loss untuk pasangan mata uang USD/CAD

Apa yang Dimaksud dengan Take-Profit dalam Trading?

Mirip dengan Stop-Loss, Take-Profit adalah perintah yang otomatis menutup trading saat harga mencapai level yang telah ditetapkan. Namun, dalam hal ini, targetnya bukanlah mengurangi kerugian, tetapi mendapatkan keuntungan maksimum. Artinya, transaksi akan ditutup saat harga naik dan mencapai jumlah tertentu. Dengan menggunakan alat ini, trader dapat memanfaatkan volatilitas pasar dan menangkap waktu terbaik keluar dari trading dengan keuntungan.

Bagaimana Cara Mengatur Perintah Take-Profit?

Seperti saat menggunakan Stop-Loss dalam trading, Anda dapat mengatur Take-Profit untuk transaksi Anda dengan menentukan nilai pip atau jumlah uang tertentu. Misalnya, Anda ingin posisi ditutup pada keuntungan $100 (yang saat ini setara 13 pip untuk aset ini). Berikut kemungkinan tampilannya di ruang trading.

take-profit
Kondisi perintah Take-Profit untuk pasangan mata uang USD/CAD

Bagaimana Cara Menggunakan Stop-Loss dan Take-Profit untuk Mendapatkan Hasil Optimal?

Pasar dapat menjadi volatil dan menciptakan fluktuasi harga yang kuat. Menggunakan Stop-Loss dan Take-Profit dalam trading dapat membantu memaksimalkan hasil dalam kondisi bergejolak. Berikut beberapa hal yang perlu diingat saat mempertimbangkan menggunakan alat ini dalam strategi trading.

  • Pilih level stop-loss dengan hati-hati berdasarkan jumlah modal yang siap Anda tempatkan dalam risiko pada saat tersebut. Khususnya pada trading dengan margin, yang melibatkan trading dengan modal lebih besar yang dipinjam dari broker. Ingat bahwa beberapa pakar menyarankan berinvestasi tidak lebih dari 2% modal Anda dalam satu transaksi.
  • Gunakan analisis teknis untuk mengidentifikasi level Stop-Loss dan Take-Profit terbaik untuk trading Anda. Misalnya, garis dukungan dan resistensi dapat membantu mengetahui waktu terbaik memasuki atau keluar dari pasar. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang alat ini, lihat video tutorial dari IQ Option ini.

Anda juga dapat menggunakan indikator teknis lainnya, seperti Bollinger Bands dan RSI (Relative Strength Index).

  • Pertimbangkan volatilitas aset yang Anda gunakan trading. Volatilitas aset dapat sangat beragam, yang dapat memengaruhi hasil trading. Misalnya, jika harga saham cenderung sangat berfluktuasi, lebih baik tetapkan perintah Stop-Loss dan Take-Profit yang lebih besar. Hal ini memerlukan toleransi risiko yang tinggi dan dapat berakibat kerugian besar, jadi analisis kinerja aset di waktu lampau sebelum bertindak.
  • Meski Stop-Loss dan Take-Profit lebih sering digunakan dalam Valas, trader sering kali dapat menggunakannya dengan aset lain, seperti saham, komoditas, kripto, dan ETF. Terlebih lagi, keduanya dapat digunakan baik untuk posisi trading long maupun short.

Ingat bahwa menetapkan perintah Stop-Loss dan Take-Profit bukan berarti bahwa Anda harus menunggu keduanya bekerja menutup trading. Anda dapat keluar dari trading kapan pun, perintah ini akan otomatis dibatalkan. Namun, terkadang lebih baik membiarkan strategi trading Anda berjalan dan bukan keluar dari trading sebelum waktunya. Anda harus selalu ingat tentang psikologi trading dan mencoba membuat keputusan berdasarkan fakta dan logika, bukan emosi.

Poin Penting

Stop-Loss dan Take-Profit adalah alat penting untuk memaksimalkan keuntungan dan membatasi kerugian dalam trading. Dengan mengatur perintah otomatis ini, trader dapat memanfaatkan volatilitas harga dan melindungi modal mereka. Instrumen analisis teknis (garis dukungan dan resistensi, indikator) dapat membantu memilih level Stop-Loss dan Take-Profit yang tepat untuk setiap aset. 

Cobalah metode ini