Scalping adalah salah satu pendekatan trading paling populer di antara trader pemula dan yang sudah berpengalaman. Alasannya adalah metode ini relatif mudah dan hasilnya yang cepat. Scalping adalah gaya trading yang memprioritaskan keuntungan kecil, yang artinya trader membuka banyak transaksi singkat dengan investasi kecil, bukan menahan trading besar dalam waktu yang lama. Mengapa strategi scalping menjadi salah satu gaya trading yang disukai? Mari kita cari tahu.

Bagaimana cara kerja scalping?

Ide dasar scalping adalah mendapatkan keuntungan dari tahap awal tren, memasuki bursa saat tren muncul, dan meraih keuntungan sebelum terjadinya pembalikan. Scalping memberikan hasil dengan meningkatkan jumlah transaksi dengan mengorbankan besarnya pendapatan. Target scalper adalah menghasilkan pendapatan yang signifikan dari beberapa trading singkat dengan keuntungan kecil.

Strategi scalping dapat diterapkan pada Valas, saham, komoditas, atau mata uang kripto. Strategi ini biasanya dilakukan dalam satu hari, artinya trading tidak pernah dibiarkan terbuka sepanjang malam. Satu kali trading biasanya berlangsung mulai dari beberapa detik hingga beberapa menit dan trader membuat banyak transaksi untuk mencapai target yang diinginkan.

Keuntungan strategi scalping

Dibandingkan dengan trading dalam jangka waktu panjang, scalping memiliki beberapa kelebihan:

  • Pergerakan harga yang kecil lebih sering terjadi dan lebih mudah ditangkap. Peluang aset melakukan pergerakan $0,50 jauh lebih besar daripada pergerakan $10 dan waktu yang diperlukan juga jauh lebih singkat;
  • Trading ini juga memerlukan investasi yang jauh lebih rendah dan membuat scalping lebih terjangkau bagi trader pemula;
  • Eksekusi cepat, hasil lebih cepat;
  • Tidak ada biaya overnight atau biaya ekstra.

Kelemahan strategi scalping

Meskipun memiliki kelebihan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan trader sebelum mencoba scalping.

  • Scalping memerlukan presisi dalam pembukaan dan penutupan trading. Sangatlah penting untuk mengeksekusi trading dengan hati-hati karena pemilihan waktu yang buruk dapat merusak hasilnya;
  • Jika menggunakan leverage, potensi risiko juga meningkat jika tren bergerak ke arah yang berlawanan dengan prediksi;
  • Pendekatan ini cocok bagi trader yang memiliki kendali diri kuat, karena memerlukan pengambilan keputusan yang cepat dan konsentrasi penuh ke ruang trading;
  • Aturan keluar yang sangat ketat harus diterapkan untuk mengelola risiko.

Bagaimana cara menggunakan scalping dalam trading?

Membangun strategi scalping yang berhasil pada Valas atau instrumen lain memerlukan waktu dan kesabaran. Pertama, perlu diingat bahwa keuntungan besar bukanlah target dari pendekatan ini. Tidak ada gunanya menunggu sampai investasi berlipat ganda — hal ini malah mendatangkan hasil yang buruk. 

☝️
Untuk menjalankan strategi ini, pertama, trader memilih aset atau beberapa aset yang akan mereka pantau dengan cermat. Kemudian mereka akan menunggu breakout dan masuk pada awal tren yang baru muncul. Setelah trading dibuka, scalper akan menunggu hingga harga bergerak — jika harga mulai bergerak ke arah yang berlawanan dengan prediksi, mereka akan menutup transaksi dalam waktu beberapa detik untuk mengurangi kerugian. Jika tren bergerak ke arah yang sama dengan prediksi, mereka akan menunggu hingga ada keuntungan sedikit dan menutup tradingsebelum tren berbalik. Scalper membuka banyak trading, hingga target harian tercapai. 

Scalping dapat digunakan sebagai satu-satunya strategi utama, atau dipadukan dengan pendekatan lain. Misalnya, ada trader yang memilih aset dan membuka trading jangka panjang. Di saat yang sama, mereka menggunakan scalping untuk memanfaatkan pembalikan kecil untuk memaksimalkan pendapatan. Meski demikian, hal ini memerlukan pengalaman dalam trading dan tidak dapat dicoba oleh mereka yang benar-benar pemula.

Analisis teknis dan scalping

Trader yang menyukai strategi scalping biasanya mengimplementasikan indikator teknis untuk menganalisis grafik pada jangka waktu pendek. Keputusan harus dibuat dalam hitungan detik, jadi analisis jangka panjang (seperti mengikuti berita) tidak akan berguna. Paling sering trader memilih jenis grafik lilin atau bilah untuk dapat melihat fluktuasi harga kecil dengan lebih baik.

Contoh pengaturan strategi scalping: grafik lilin dengan penerapan indikator MA dan ATR

Pemilihan indikator terserah kepada trader, karena tidak ada satu strategi serbaguna dalam hal ini. Namun, ide dasarnya adalah mengikuti tren sambil mengawasi volume. Untuk tujuan ini, kombinasi indikator yang mengikuti tren seperti Moving Average atau RSI dengan indikator volume (misalnya, ATR) mungkin akan berguna. 

Kesimpulan

Strategi scalping adalah pendekatan populer di antara mereka yang lebih menyukai trading dalam satu hari. Strategi ini memungkinkan trader menghasilkan keuntungan dari banyak transaksi dengan keuntungan kecil. Meski memiliki kelemahan, strategi ini relatif mudah dikuasai dan cocok bahkan bagi trader pemula. Namun, aturan manajemen risikotidak boleh diabaikan: scalping cukup berisiko dan memerlukan banyak latihan sebelum mulai mendatangkan hasil positif. Disarankan untuk memanfaatkan saldo latihan terlebih dahulu jika ingin menguasai strategi scalping dan meningkatkan keterampilan secara keseluruhan.

Coba scalping sekarang