Ada berbagai macam indikator teknis dan sulit untuk menyempitkannya menjadi beberapa indikator saja. Indikator dari berbagai kategori memiliki berbagai tujuan: ada yang menunjukkan arah tren, yang lain menunjukkan kekuatan atau volume tren. Kali ini, Rudolph si rusa berhidung merah, pembantu kecil Sinterklas, akan membagikan 3 indikator teknis teratas untuk pemula.
Indikator-indikator ini dapat berfungsi sebagai dasar semua strategi, karena mencakup sebagian besar informasi yang Anda perlukan untuk mengetahui sebuah aset. Indikator-indikator ini dapat digunakan bersama atau sendiri, serta dipadukan dengan alat-alat lain.
Indikator tren: Moving Average
Alasan penggunaan: Indikator tren dapat digunakan untuk menentukan arah pergerakan harga. Moving Average adalah salah satu indikator tren paling sederhana yang hanya terdiri dari satu garis. Indikator ini mudah dipahami dan dikonfigurasi sesuai kebutuhan, sehingga membuatnya menjadi salah satu indikator teknis paling populer di antara pemula.
Cara menggunakan: Pilih Moving Average dari daftar indikator pada platform trading pilihan Anda. Anda dapat menggunakan pengaturan bawaan atau menyesuaikannya tergantung strategi Anda. Untuk membaca sinyalnya, tunggu munculnya persilangan garis indikator dengan grafik harga. Saat grafik harga berpotongan dengan garis indikator dari bawah ke atas, dan warna grafik lilinnya hijau, ini mungkin sinyal “Beli”. Saat grafik harga berpotongan dengan indikator ke arah bawah, dan grafik lilin berwarna merah, ini mungkin sinyal “Jual”.
Indikator momentum: RSI
Alasan penggunaan: RSI adalah indikator yang membantu mengukur kekuatan tren dan menentukan apakah akan segera berbalik. RSI menunjukkan area overbought dan oversold aset yang membantu trader membuat perkiraan dengan lebih akurat.
Cara penggunaan: Untuk memahami sinyal RSI, perhatikan level 30 dan 70 serta persilangannya dengan garis indikator. Saat garis indikator mendekati level 30 dan memotongnya dari bawah ke atas, ini artinya aset oversold dan harga aset mungkin akan segera naik. Trader bisa mempertimbangkan “Membeli” pada titik ini. Posisi “Jual” bisa dibuka saat garis indikator mendekati level 70 (aset overbought) dan berpotongan dari atas ke bawah.
Indikator volume: Weis Wave Volume
Alasan penggunaan: Memahami penawaran dan permintaan aset yang diperdagangkan adalah sesuatu yang penting untuk mengetahui kemungkinan titik balik harga aset. Weis Wave Volume mengambil volume pasar dan menatanya dalam grafik visual yang membantu dalam mengikuti arah dan kekuatan tren dengan lebih baik.
Cara penggunaan: Weis Wave Volume akan menampilkan bilah hijau saat aset mengalami tren naik dan bilah merahsaat harga aset jatuh. Saat tren mencapai kekuatan maksimum, bilah volume akan mencapai titik tertinggi. Setelah itu, arah harga aset dapat diperkirakan akan berbalik.
Rudolph mengingatkan: tidak ada indikator yang bisa selalu memberikan sinyal yang benar-benar akurat. Pastikan Anda menggunakan alat manajemen risiko yang sesuai dan jangan berinvestasi lebih dari yang batas kerugian yang sanggup Anda tanggung.